Thursday, August 7, 2008

Sekilas Evolusi

Setelah alam raya ini terbentuk dalam kejadian Big Bang, jagat raya pelan pelan menjadi dingin. Terbentuklah planet yang dingin termasuk bumi yang memungkinkan terjadinya proses kehidupan. Pada masa awal kehidupan di bumi, kondisi bumi sangat berbeda dengan kondisi pada masa ini. Kehidupan yang ditemukan juga sangat berbeda dengan kehidupan zaman ini.
Menurut Teori Evolusi kehidupan bermula dari suatu kehidupan yang sederhana berupa mahluk hidup bersel tunggal. Salah satu pendukungnya melakukan percobaan secara kimia dengan cara menampung gas Nitrogen Amonia dan gas lain (bahan dasar asam amino) kemudian mengalirinya dengan energy listrik bertegangan tinggi. Percobaan ini menghasilkan asam amino yang merupakan bahan dasar penyusun kehidupan. Percobaan ini dilakukan untuk menggambarkan bahwa asam amino terbentuk karena gas gas di atmosfir terkena sambaran energy listrik dari petir. Kehidupan ini kemudian berkembang atau berevolusi menjadi kehidupan yang lebih kompleks.
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup berkembang karena terjadinya mutasi genetic sehingga dapat berkembang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Mahluk hidup pertama kali hidup di air kemudian sebagian berevolusi menyesuaikan diri dengan kehidupan di darat. Mahluk darat ini kemudian berkembang menjadi beraneka ragam bahkan termasuk menjadi manusia. Mutasi genetic menurut teori ini adalah suatu kejadian yang acak(random) atau terjadi secara kebetulan.
Percobaan kimia tentang pembentukan asam amino tidak mungkin terjadi di alam, apa lagi kondisi atmosfir bumi saat itu sangat tidak memungkinkan, asam amino yang terbentuk akan langsung terbakar. Para ahli mengatakan bahwa pada kondisi saat ini saja percobaan itu sangat sulit terjadi di alam bebas, hanya mungkin dilakukan dalam laboratorium.
Mutasi genetic yang dikenal dalam dunia modern tidak ada yang menghasilkan kebaikan, melainkan justru menimbulkan berbagai macam penyakit yang mematikan. Tidak mungkin suatu mutasi genetic yang menurut teori evolusi terjadi secara bertahap dan acak, menyebabkan mahluk hidup berkembang menjadi lebih sempurna. Kejadian menurut teori ini dapat diibaratkan seperti peluru senapan yang ditembakan ke udara dan terbang bebas di angkasa. Segala kemungkinan dapat terjadi dengan peluru ini, menurut teori evolusi, peluru ini setelah waktu yang sangat lama salah satu kemungkinannya adalah dapat berubah menjadi sebuah pesawat jumbo jet. Sangat sulit membayangkan bahwa suatu kehidupan sederhana berkembang menjadi suatu yang sangat kompleks. Kita mungkin ingat bagaimana sulitnya memetakan gen/DNA manusia, butuh waktu lama dan peralatan super canggih. Rasanya tidak mungkin kehidupan sederhana menghasilkan suatu pola genetis seperti DNA yang kemudian menjadi semacam cetakan suatu mahluk hidup, lebih tidak mungkin lagi jika hal itu terjadi karena peristiwa acak
Jika teori evolusi benar maka kehidupan semakin lama akan semakin beragam karena setiap jenis mahluk hidup akan berkembang menjadi jenis lain yang lebih banyak lagi. Fakta yang ada dewasa ini adalah makin banyak mahluk hidup yang punah. Bukti fosil menunjukan bahwa kehidupan jaman purba juga sudah beraneka ragam bahkan fosil yang ditemukan menunjukan kehidupan yang sudah kompleks sudah ada sejak jaman purba. Menurut teori evolusi seharusnya ada suatu tahapan dimana organ mahluk hidup baru berkembang dan belum dapat digunakan, tetapi belum pernah ditemukan fosil dengan criteria ini. Misalnya peralihan kehidupan air ke darat, seharusnya ada suatu masa yang menunjukan bahwa ada mahluk hidup yang berkaki tetapi kakinya belum dapat digunakan karena perubahan menurut teori evolusi terjadi sangat lambat. Untuk organ tubuh lain seharusnya juga ditemukan mahluk hidup dalam proses transisi, tetapi tidak satupun fosil yang ditemukan menunjukan adanya organ transisi.
Teori evolusi mungkin terlihat sangat indah, menggambarkan bahwa kehidupan akan selalu mencari jalan untuk tetap eksis. Dengan kondisi lingkungan apapun kehidupan akan menyesuaikan diri untuk dapat bertahan. Kita mungkin pernah mendengar bahwa beruang kutub beradaptasi dengan lingkungan yang dingin dengan menumbuhkan bulu yang sangat tebal. Unta mempunyai kantong air dipunggungnya. Seharusnya kita yakin bahwa seluruh mahluk hidup diciptakan sudah sesuai dengan waktu dan lingkungannya dan Sang Pencipta selalu mengetahui kebutuhan seluruh mahluk-Nya. Dialah yang menetukan siapa yang harus punah dan siapa yang tetap eksis di alam ini.

No comments: